KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN
POST PARTUM FISIOLOGIS
Tanggal Pengkajian :
Jam :
No.
Reg :
Oleh :
I. PENGKAJIAN
Data Subyektif
1. Identitas
Nama
: Nama penderita dan suaminya untuk mengenal klien sehingga tidak keliru dengan
pasien lain. (Christina, 1993 : 84).
Umur
: Menurut pendapat
para ahli kehamilan yang pertama kali sebaiknya 19-35 tahun, dimana otot masih
bersifat elastis dan mudah renggang. Tetapi menurut
pengalaman, penderita umur 25-35 masih mudah melahirkan. Primi tua dikatakan
35th. (Christina, 1993 : 84).
Agama
: Untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap
kebiasaan keseharian pasien.
Pendidikan : Ditanyakan untuk mengetahui
tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikan mempengaruhi sikap perilaku
kesehatan seseorang. (Depkes RI, 1995 : 14).
Pekerjaan
: Untuk mengetahui taraf hidup dan sosial ekonomi klien sehingga penjelasan
yang diberikan sesuai kondisi klien, juga untuk mengetahui apakah pekerjaannya
itu mengganggu kehamilannya atau tidak. (Christina, 1993 : 85).
Suku
: Untuk mengetahui kebudayaan dan kebiasaan tempat tinggal klien yang dapat
mempengaruhi kesehatan klien.
Alamat
: Untuk mengetahui klien tinggal dimana sehingga menghindari kekeliruan bila
misalnya ada nama yang sama. Diperlukan juga bila akan mengadakan kunjungan
rumah. (Christina, 1995 : 84).
2. Keluhan utama
Untuk mengetahui keluhan pasien, ketidaknyamanan dan gangguan
3. Riwayat menstruasi
3.1 Menarche
3.2 Lama haid
3.3 Siklus haid
3.4 Sifat darah
Menurut FK Unpad, 1987 : 78, darah haid
kadang membeku bila banyak.
3.5 Teratur atau tidak
3.6 Desminorhea atau tidak :
sebelum, selama, atau sesudah
3.7 HPHT
Bila
siklus haid ± 28 hari dihitung dengan tafsiran dengan rumus Neagle, yaitu
tanggal +7, bulan -3, dan tahun +1. (Sarwono, 2006 : 155).
3.8 Flour albus
3.9 Tafsiran persalinan
4. Riwayat persalinan
sekarang
Dikaji untuk mendapat data-data meliputi tanggal persalinan/cara bersalin,
jumlah perdarahan, lama persalinan, keadaan placenta, keadaan bayi; mulai BB,
PB, APGAR, jenis kelamin.
5. Riwayat obstetri
Untuk mengetahui sudah berapa kali ibu hamil dan melahirkan serta usia
anaknya dan apakan ada riwayat SC, HPP pada kehamilan yang lalu.
6. Status perkawinan
Ditanyakan untuk mengetahui berapa lama klien telah menikah
7. Riwayat kesehatan
klien
1.1 Hipertensi
Hipertensi
essensial; TD 140/90-160/100, dan hipertensi ganas; TD sistol >200mmHg.
(Manuaba, 1998 : 273-274).
1.2 TB1
Perlu
perlindungan dan pengawasan untuk mengurangi bahaya terhadap bayi.
1.3 Diabetes
Tanda
gejala yang mudah dikenali 3p : poliuri, polipagi, polidipsia.
1.4 Jantung
Tanda adanya penyakit jantung berat: bising diastolik, perisaltik, bising
jantung, kardiomegali, bising jantung nyaring disertai thrill. (Sarwono, 2005 :
431-432).
1.5 Asma
1.6 Ginjal
Terjadi bila ada gagal tumbuh, pucat, lidah kering, poliuri, hipertensi,
protein urine.
8. Riwayat penyakit
keluarga
-
Hipertensi
-
Ginjal
-
Asma
-
Diabetes
-
Hepatitis
9. Riwayat KB
Untuk
mengetahui klien selama ini menggunakan KB apa (suntik, pil, IUD).
10. Pola kebiasaan sehari-hari
10.1 Pola nutrisi
Untuk mengetahui apakah pemenuhan nutrisi selama hamil sudah terpenuhi atau
belum dibandingkan dengan pola sebelumnya.
10.2 Pola eliminasi
- eliminasi uri : untuk mengetahui frekuensi defekasi ibu, apakan sering
atau ada masalah
- eliminasi alvi : untuk mengetahui frekuensi defekasi ibu
10.3 Pola istirahat
Untuk mengetahui frekuensi/ waktu istirahat ibu, apakah cukup/kurang.
10.4 Pola personal higyene
Untuk mengetahui bagaimana ibu bisa menjaga kesehatan.
10.5 Pola psikososial
Untuk mengetahui apakah klien bisa menerima kehadiran bayinya.
10.6 Pola aktifitas
Untuk mengetahui apa saja yang dilakukan oleh ibu sebelum/setelah MRS.
Data Obyektif
1. Keadaan umum
Kesadaran : composmentis/tidak
TTV :
TD =. . . ( N = 90/60 – 130/90 mmHg )
N
=. . . ( N = 60 – 100 x/menit )
S
=. . . ( 36 – 37 oC )
PR
=. . . ( N = 18 – 24 x/m )
2. Pemeriksaan fisik
1.1
Inspeksi
1.1.1
Rambut :
rontok/tidak – bersih/kotor
1.1.2
Muka
: oedema/tidak – pucat/tidak
1.1.3
Mata
: konjungtiva merah muda/tidak – sklera putih/tidak
1.1.4
Hidung :
polip/tidak – sumbatan/tidak
1.1.5
Mulut dan gigi : caries/tidak – stomatitis/tidak – epolis/tidak
1.1.6
Leher :
pembesaran kelenjar tiroid, limfe, bendungan vena jugularis ada/tidak
1.1.7
Dada
: simetris/tidak
Payudara : colostrum ada/belum,
puting menonjol/tidak, hiperpigmentasi ada/tidak, benjolan/tidak, nyeri/tidak.
1.1.8 Abdomen
: kontraksi, TFU, striae, linea, bekas SC.
1.1.9
Anus
: hemorrhoid/tidak
1.1.10
Ekstremitas Atas : simetris/tidak, oedema/tidak
Bawah : simetris/tidak, oedema/tidak, varices/tidak.
2.2
Palpasi
2.2.1
Leher : pembesaran kelenjar
tiroid/tidak, pembesaran kelenjar limfe/tidak, bendungan vena jugularis
2.2.2
Payudara : ada massa/tidak, nyeri tekan/tidak
2.2.3
Abdomen : TFU, konsistensi
II. MENGINTERPRETASI DATA
Diagnosa.
PAPIAH post partum hari ke ........
Masalah
Berisi apa yang sedang dialami
oleh ibu yang menjadi gangguan kenyamanan.
Permasalahan yang dapat terjadi pada wanita pospartum fisiologis :
1. Cemas : Ibu merasa takut luka jahitan tersebut
akan sobek
Kebutuhan : Pengawasan involusi dan laktasi
Nutrisi, istirahat, mobilisasi
III. MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA
DAN MASALAH POTENSIAL
Diagnosa potensial
1.
Infeksi
Perawatan luka perineum dan vulva
higyene bisa mengurangi kemungkinan infeksi.
2.
Perdarahan
Adanya perdarahan disekitar
jahitan karena infeksi atau robekan.
Masalah potensial : tidak ada
IV. MENETAPKAN KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
I.
IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
Pada langkah ketiga mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis
potensial berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah di identifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan (Soepardan,
2008;h.100).
II.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Mengidentifikasi perlunya bidan atau dokter melakukan konsultasi atau
penanganan segera bersama anggota tim kesehatan lainya sesuai dengan kondisi
klien, melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan
lainya seperti pekerja sosial, ahli gizi, atau seorang ahli perawat klinis
(Soepardan, 2008;h.100).
III.
INTERVENSI
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah dilihat
dari kondisi pasien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga
berkaitan dengan kerangka pedoman antisipasi bagi wanita tersebut yaitu apa
yang akan terjadi berikutnya (Ambarwati, 2009:143).
IV.
IMPLEMENTASI
Pada langkah ini, rencana asuhan yang menyeluruh dilakukan secara efesien
dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian
dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainya (Soepardan,
2008;h.102).
V.
EVALUASI
Merupakan tahap terakhir dalam manajemen kebidanan, yakni dengan melakukan
evaluasi dari perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan bidan. Evaluasi
sebagai bagian dari proses yang dilakukan. secar terus menerus untuk
meningkatkan pelayanan secara komprehensif dan selalu berubah sesuai dengan
kondisi atau kebutuhan klien (Wildan, 2008 h; 39).
Tanggal : . . .
Waktu : . . .
S : Menilai keadaan yang dirasakan
ibu dan hasil pengkajian subyektif
O : Yang menunjang mengapa diagnosa
ditegakkan dari pengkajian obyektif
A : Diagnosa
P : Sesuatu
yang perlu dikerjakan jika intervensi kurang/ tidak mengatasi masalah
VI. INPLEMENTASI
Merupakan pelaksanaan yang sesuai dengan planning yang telah dibuat. Bidan
dituntut untuk melakukan tindakan kebiasaan secara mandiri, tetapi dalam
pelaksanaannya bidan harus melaksanakan kolaborasi. Pelaksanaan asuhan
kebidanan selalu diupayakan dalam waktu sesingkat dan seefisien mungkin.
VII. EVALUASI
Hasil evaluasi merupakan langkah awal dari langkah identifikasi dan analisa
selanjutnya bila diperlukan. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk kegiatan
asuhan lebih lanjut atau sebagai bahan peninjau terhadap langkah di dalam
proses manajemen kebidanan, sebelumnya oleh karena tindakan yang dilakukan
kurang berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar